Rabu, 22 Oktober 2014

Manfaat Ular di Perkebunan dan Pertanian

Tikus   (Rattus tiomanicus miller) di perkebunan sawit bisa berdampak berkurang nya hasil s.d 5% CPO/ha/th, sedangkan di pertanian khususnya Padi dapat berdampak Puso, paradigma negatif masyarakat tentang ular mengakibatkan banyak ular yg mati sia-sia, ke tidak tahuan masyarakat petani tentang jenis ular dan karakter ular menjadi faktor utama berkurang nya populasi ular yg berakibat terganggunya rantai makanan.

R tiomanicus merupakan mamalia yg dapat berkembangbiak dgn cepat betina dewasa dalam 48 jam setelah melahirkan sudah dapat di buahi lagi oleh pejantan; penggunaan predator alami yg sudah di uji coba kan adalah menggunakan burung hantu (Tyto alba) secara ekonomis dapat menekan populasi R tiomanicus, namun.. Tyto alba hanya menjadi predator untuk tikus dewasa hal yg juga mengusik adalah para hobyist burung predator menjadikan Tyto alba sebagai PET / binatang peliharaan.

Lalu bagaimana dengan Ular?
- dengan bentuk tubuh yang memanjang dan dinamis memudah kan ular untuk memangsa tikus sampai dengan ke anak2 tikus yg berada di dalam lubang.
- kemampuan ular untuk berkamuflase sangat baik sehingga kemampuan memangsa bukan hanya di dlm lubang tp juga di alam terbuka
- mobilitas ular tidak terbatas, sehingga mampu memanjat pohon, renang, maupun di darat.
- dari 400jenis hanya 35% yang berbisa dan berbahaya.
- ular menghindari manusia bahkan yg berbisa sekalipun note: kecuali Ophiophagus Hannah / king cobra (sudah sangat jarang ular jenis ini)
- Jangan bunuh Ular: cukup di waspadai
- penanggulangan dengan predator alami tidak meninggalkan residu.keseimbangan ekosistem terjaga.
- menjadi penjaga kawasan yg bagus
- dapat memangsa tikus sampai ke lubang persembunyian nya.
- dan banyak hal positif lain yg bs di dapat.

Indra k bonenehu
Instruktur
Sioux Yayasan Ular Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar